SHIDDIQ-NEWS.COM, POLEWALI MANDAR – Gubernur Sulawesi Barat kembali menunjukkan komitmennya terhadap pembangunan daerah di awal masa kepemimpinannya. Dalam kunjungan kerja ke Kabupaten Polewali Mandar pada Sabtu, 21 Mei 2025, Gubernur menyapa langsung masyarakat Desa Pullewani, Kecamatan Tutar, dan menghadiri agenda silaturahmi di Kecamatan Wonomulyo.
Dalam sambutannya, Gubernur mengumumkan alokasi anggaran sebesar Rp60 miliar khusus untuk Kabupaten Polewali Mandar. Anggaran tersebut diarahkan untuk program strategis dan prioritas daerah, khususnya pembangunan infrastruktur seperti perbaikan drainase dan pengerukan Sungai Matakali yang kini tengah berlangsung hingga ke wilayah muara.
“Kami ingin memastikan pembangunan menyentuh langsung kebutuhan masyarakat. Ini bukti perhatian kami terhadap daerah ini,” ujar Gubernur yang disambut hangat oleh masyarakat setempat.
Selain itu, perhatian terhadap sektor pertanian juga menjadi prioritas. Gubernur menyampaikan bahwa petani kini lebih nyaman karena bisa langsung menjual hasil panennya ke Bulog. Ia juga menegaskan bahwa pemerintah akan memberikan bantuan 5 ton bibit padi sebagai bentuk nyata dukungan kepada petani.
Ketua Komisi I DPRD Sulbar, Syamsul Samad, yang turut mendampingi dalam kegiatan tersebut, mengapresiasi langkah cepat Gubernur dalam menindaklanjuti kebutuhan masyarakat.
“Alhamdulillah, dalam waktu tiga bulan, Gubernur telah membuktikan bahwa pemerintahan ini bekerja cepat dan menyentuh langsung kebutuhan masyarakat. Ini bukan sekadar janji, tapi bukti kerja nyata,” tegas Syamsul yang juga menjabat sebagai Ketua Fraksi Demokrat dan Ketua Tim Relawan SDK–JSM Polewali Mandar.
Syamsul juga menekankan bahwa kunjungan ini menjadi ajang silaturahmi sekaligus cara untuk memastikan program-program pembangunan berjalan sesuai rencana di lapangan.
Salah satu hasil pembangunan yang kini dirasakan langsung masyarakat adalah proyek drainase di Lingkungan Sidodadi, Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Wonomulyo, yang segera dimulai. Proyek ini dinilai sebagai solusi strategis untuk mengatasi banjir musiman yang selama ini meresahkan warga.
Kehadiran ratusan warga dalam kegiatan tersebut menjadi bukti kuat adanya kolaborasi yang erat antara pemerintah dan rakyat dalam mendorong percepatan pembangunan yang berpihak kepada masyarakat.***