SHIDDIQ-NEWS.COM, MAMUJU – Sulawesi Barat berduka atas kepergian seniman senior Iskandar Duta.
Almarhum yang dikenal sebagai tokoh seni di Mamuju meninggal dunia dan dimakamkan di Desa Meikatta, Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene.
Sebagai bentuk kepedulian, Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Mamuju memberikan dukungan penuh dalam proses penyeberangan jenazah dari Pulau Karampuang ke daratan utama.
Evakuasi dilakukan pada Sabtu, 29 Maret, menggunakan Rigid Buoyancy Boat (RBB) sepanjang 12 meter milik Lanal Mamuju.
Sebanyak 30 orang, terdiri dari personel Lanal Mamuju dan masyarakat pesisir, turut serta dalam prosesi ini.
Sejumlah personel yang terlibat antara lain Letda Laut (PM) Bagus Endar Pristiawan, Serda Bah Juniarto, dan Selasi Bah Ibrahim.
Prosesi diawali pada pukul 08.20 WITA dengan keberangkatan tim menuju rumah duka.
Setelah penghormatan terakhir dilakukan, jenazah diseberangkan pada pukul 09.20 WITA menuju Mamuju, lalu dibawa dengan ambulans ke tempat peristirahatan terakhirnya di Desa Meikatta.
Seluruh proses berjalan lancar hingga selesai pada pukul 10.00 WITA.
Tokoh masyarakat, Syamsir, mengapresiasi bantuan dari Lanal Mamuju yang telah mempermudah penyeberangan jenazah almarhum.
“Alhamdulillah, TNI AL Mamuju memberikan satu unit kapal untuk menjemput Alm. Iskandar. Ini sangat membantu, mengingat beliau adalah seniman yang dihormati di Mamuju,” ujar Syamsir.
Dukungan Lanal Mamuju ini menunjukkan kepedulian TNI AL terhadap masyarakat pesisir, terutama dalam membantu kebutuhan transportasi dalam situasi mendesak.
Kepergian Iskandar Duta menjadi kehilangan besar bagi dunia seni di Sulawesi Barat.***
